“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat
sifat sombong, meskipun hanya seberat biji sawit.” (HR. Muslim)
Seorang filsuf
menaiki sebuah perahu kecil untuk pergi ke suatu tempat. Karena merasa bosan
dalam perahu, kemudian dia pun mencari pelaut untuk berdiskusi.
Filsuf menanyakan
kepada pelaut itu, “Apakah Anda mengerti filosofi?” “Tidak mengerti.” Jawab pelaut.
“Wah, sayang sekali, anda telah kehilangan setengah dari
seruluh kehidupan anda.”
“Apakah Anda mengerti matematika?” filsuf tersebut bertanya
lagi.
“Tidak mengerti juga.” Jawab pelaut tersebut.
Filsuf itu menggelengkan kepalanya seraya berkata, “Sayang
sekali, bahkan anda tidak mengerti matematika. Berarti Anda telah kehilangan
lagi setengah dari kehidupan Anda.”

Filsuf dengan cepat menggelengkan kepalanya dan berkata, “Saya
tidak bisa, cepat tolonglah saya.” Pelaut itu menertawakannya dan berkata, “Berenang
Anda tidak bisa, apa arti dari kehidupan Anda? Berarti Anda akan kehilangan
seluruh hidup Anda.”
Semua orang sebenarnya memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Bangga atas prestasi itu wajar saja, tetapi jangan sampai
membuat diri sombong maupun angkuh akan prestasi tersebut. Ingatlah, selalu ada
yang lebih pintar dari kita. Dan, kita juga masih perlu belajar dari kelebihan
orang lain. Pepatah mengatakan, “Di atas langit masih ada langit.”
Bahayanya bagi orang sombong
- Mendapat kemurkaan dari Allah subhanahu wa ta’ala.
- Allah menutupnya dari pintu hidayah.
- Mengabaikan perintah Allah subhanahu wa ta’ala.
- Di masukan ke dalam neraka.
- Membawa pada kehinaan dunia dan akhirat.
0 komentar:
Posting Komentar