• Identitas Orang Yang Beriman



    Jika dilihat dari segi bahasa kata Iman berasal dari kata amana, yukminu, imanan yang berarti percaya. Pembenaran dan menyakini karena itu orang yang beriman disebut mukmin.
    Kadang seorang mudah seklai berkata “saya beriman” padahal ia baru target “Pasrah” atau Aslim. Karena itu orang beriman akan di uji keimanannya oleh Allah subhanahu wa ta’ala sejauh mana kadar keimanan seseorang. Inilah ciri-ciri orang yang beriman.
    Di dalam firman Allah subhanahu wa ta’ala surat Al-Baqoroh ayat 2-3 menceritakan tentang ciri-ciri orang yang beriman diantaranya :
     
    1.       Bila disebut Asma Allah bergetar hati mereka.
    Artinya hati orang yang beriman memiliki magnet yang kuat dan mudah sekali hatinya untuk mengingat ayat Allah. Bergetar hatinya karena rasa Takarrub (dekat) kepada Allah subhanahu wa ta’ala begitu dekat dan bila kita dekat dengan Allah subhanahu wa ta’ala dijelaskan yang artinya “Ingatlah dengan mengingat Allah hati semakin tenang”.
     
    2.       Apabila dibacakan ayat-ayat Allah semakin bertambah keimanannya.
    Al-Qur’an dibaca memperoleh pahala dan diamalkan hidup akan menjadi terarah. Karena itu kalau kita membandingkan dengan kitab injil saja Al-Qur’an dibaca di kaji iman kita akan semakin kuat dan pelajari secara detail maka akan semakin dangkal keimanan kita terhadap kitab injil tersebut. Contoh ketika sayyidina Umar Ibnu al-Khattab masuk kedalam agama Islam justru ia menemukan Mushaf Al-Qur’an yang berbunyi : “Sabbaha Lillahi maa fissamaawaati wal ard, wa huwal ‘aziizil hakim”. contoh lain Jack Custo pelaut Francis ketika melihat fenomena alam atlantik udara dan atlantik selatan, airnya atlantik utara asin dan atlantik selatan tidak asin justru bingung, padahal tidak ada hijab atau pembatas antara kedua laut tersebut. Subhanallah .. Dari sini dia bertanya kepada DR. Morice Bocaile seorang Islamologi tentang fenomena alam tersebut dan dijawab oleh beliau dan jawabannya dari Al-Qur’an surat Arrahman ayat 19-20 yang artinya : ”Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya bertemu”, Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing”. Dari sinilah seorang Francis itu menyatakan keislamannya. Membaca alam merupakan bagian dari ayat-ayat Allah subhanahu wa ta’ala. Ada ayat Allah yang tersurat yaitu Al-Qur’an dan ada ayat Allah yang tidak tersirat yaitu alam.
     
    3.       Mendirikan Shalat
    Ciri seorang mukmin adalah ia mendirikan shalat lima waktu dalam satu hari satu malam yang menjadi kewajiban setiap Muslim atau Mukmin. Shalat merupakan komunikasi seorang hamba dengan khaliknya (penciptanya). Semakin kita dekat dengan Allah dan Allah pun semakin dekat dengan kita. Apa saja apabila kita dekat dengan Allah pasti permohonan kita akan dikabulkan. Allah berfirman dalam surat Al-Baqoroh 186 yang artinya : “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepada mu tentang Aku, maka jawablah bahwasannya Aku dekat, Aku mengabulkan permohonan seorang yang berdoa, apabila ia memohon kepada-Ku maka hendaklah ia memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah beriman kepada-Ku agar mereka selalu dalam kebenaran. (Al-Baqoroh 186).
     
    4.       Bersedekah
    Bersedekah merupakan ibadah yang memiliki dua fungsi bagi kehidupan manusia. Pertama dalam kaitannya dengan Tuhan dan yang Kedua hubungannya terhadap sesama. Sedekah diperuntunkan bagi para Fuqoro dan Masakin yang tujuannya untuk mengangkat harkat dan martabat para fuqoro dan masakin agar mereka tidak terjadi krisis Iman. Sudah terjadi krisis harta atau miskin harta maka tidak boleh terjadi miskin Iman karena Imam Ali karromallahu wajha berkata kemiskinan akan menjadikan seseorang itu terjerumus kepada kekufuran.
     
    5.       Bertawakal kepada Allah subhanahu wa ta’ala
    Bertawakal merupakan endingnya suatu usaha yang kita kerjakan, setelah kita berjuang dan berusaha mengerjakan suatu pekrjaan kita yang kita harapkan, maka pada akhirnya kita berpasrah diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala, tugas yang harus kita kerjakan adalah :

    • Merencanakan sesuatu yang akan kita kerjakan.
    •  Memprogramkan agar yang harus dilakukan ke depan.
    •  Mengaktualitaskan apa yang telah diprogramkan.
    •  Dan yang terakhir kita pasrahkan segala sesuatu kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
  • 0 komentar:

    Posting Komentar