“Orang kuat bukanlah orang yang kuat dalam bergulat. Akan tetapi, orang kuat adalah orang yang sanggup menahan nafsu amarahnya tatkala ia marah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Khalifah Harun ar-Rasyid memiliki seorang budak yang cerdik.
Ia bekerja sebagai pelayan di istana khalifah. Suatu hari, Khalifah Harun
ar-Rasyid sedang menjamu para undangan penting, seperti menteri, gubernur, dan
panglima perang.

Pelayan itu berkata lagi, “..... dan memaafkan (kesalahan)
orang...” khalifah menjawab, “Baiklah, sekarang aku maafkan kesalahanmu.”
Pelayan itu berkata lagi, “.... dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan.” Sang Khalifah pun berkata, “Sekarang, aku memerdekakanmu karena
Allah.” Maysa Allah! Betapa bahagianya pelayan itu. Kini ia menjadi orang yang
merdeka. Tentu saja ia mengucapkan terima kasih atas kebaikan sang khalifah
yang mampu menahan amarahnya.
Buah
dari kesabaran
“Siapa yang menahan marah, padahal ia dapat
melampiaskannya, maka kelak di hari Kiamat Allah akan memanggilnya di depan
semua makhluk, lalu Allah menyuruhnya memilih bidadari sekehendaknya.” (HR.
Abu Dawud dan Tirmidzi)
Mampu
bersabar dan tidak marah adalah salah satu sifat orang bertaqwa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, menyebutkan
orang yang mampu menahan marah sebagai orang yang kuat.” Tidaklah seorang hamba
menahan kemarahannya karena Allah, kecuali akan memenuhi baginya keamanan dan
keimanan.” (HR. Abu Dawud)Salamtour hadirkan paket umroh murah pesawat saudiairlines langsung Madinah.
0 komentar:
Posting Komentar