Rahmat Allah sangatlah luas kepada hamba-hamba-Nya, baik
yang beriman maupun orang-orang kafir. Namun rahmat Allah di akhirat hanya
diberikan kepada orang-orang beriman. Allah azza wa jalla berfirman : “Yang
Maha Pengasih, Maha Penyayang.” (Al-Fatihah: 3)
Dan berfirman : “Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka
akan Aku tetapkan rahmat-Ku bagi orang-orang yang bertaqwa, yang menunaikan
zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.” (Al-A’raf: 156)
Dan berfirman : “Dan Dia Maha Penyayang kepada
orang-orang yang beriman.” (Al-Ahzab: 43)
Abu Hurairah radhiyallahu’anhu meriwayatkan
bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Ketika
Allah menciptakan makhluk, maka Dia membuat ketentuan terhadap diri-Nya sendiri
di dalam kitab-Nya yang berada di atas Arsy. ‘Sesungguhnya rahmat-Ku lebih
mendominasi murka-Ku’.” (HR. Bukhari)
Abu Hurairah radhiyallahu’anhu meriwayatkan
bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :” Seandainya
orang mukmin mengetahui siksa Allah azza wa jalla , niscaya tidak ada
seorang mukmin pun yang menginginkan surga-Nya. Dan seandainya orang kafir itu
mengetahui rahmat Allah, maka niscaya tidak ada seorang kafir pun yang berputus
asa untuk mengharapkan surga-Nya.” (HR. Muslim)
Abu Hurairah radhiyallahu’anhu berkata, “Aku
mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Allah azza
wa jalla menjadikan sifat rahmat seratus bagian. Maka dipeganglah di sisi-Nya
sembilan puluh sembilan bagian dan diturunkan-Nya satu bagian ke bumi. Dan yang
satu bagian inilah seluruh makhluk berkasih sayang sesamanya, sehingga seekor
hewan mengangkat kakinya karena takut anaknya akan terinjak olehnya.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
Abu Hurairah radhiyallahu’anhu meriwayatkan
bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :” Seorang
laki-laki telah berbuat melampui batas atas dirinya. Tatkala dia hendak
meninggal (sakaratul maut), dia berwasiat pada anaknya seraya berkata, ‘Apabila
aku mati, maka bakarlah aku, kemudian hancurkan aku, lalu buanglah aku ke laut.
Demi Allah, jika Rabbku berkehendak, pasti Dia akan menyiksaku dengan suatu
siksaan yang tidak pernah ditimpakan kepada seorang pun’.” (Perawi)
berkata, “Lalu mereka melakukan wasiat tersebut. Kemudian Allah berfirman: “kepada
bumi, ‘Tunaikan apa yang telah kamu ambil!’ Lalu dia pun berdiri. Setelah itu
Allah bertanya kepada orang tersebut, ‘Kenapa kamu melakukan hal itu?’ Dia
menjawab, ‘Karena aku takut kepada-Mu wahai Rabbku’. Maka Allah pun
mengampuninya’.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rahmat Allah
azza wa jalla sangatlah luas dan diperuntukkan bagi orang-orang mukmin. Dialah
Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, bahkan rahmat Allah mendahului
murka-Nya. Hingga tidak ada dosa sebesar apa pun melainkan Allah akan
mengampuninya.
Dari dalil-dalil di atas dapat kita ambil kesimpulan:
- Luasnya rahmat Allah azza wa jalla.
- Rahmat Allah azza wa jalla diperuntukkan bagi orang-orang mukmin.
- Rahmat Allah azza wa jalla mendahului murka-Nya.
0 komentar:
Posting Komentar